Sunday, May 17, 2015

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Para Penyandang Tunarungu BerABD?

      Coba pertanyakan pada diri anda, pernahkah anda mengernyit heran atau memandang aneh bilamana anda melihat atau menemui seseorang yang mengenakan suatu benda asing yang tak biasa atau sangat jarang yang dilihat? Hal ini mungkin terjadi bila anda berpapasan atau tak sengaja memperhatikan seorang yang anda belakangan mengetahui dia penyandang tunarungu. Kutebak pastinya anda sudah terbiasa melihat seorang buta atau tunanetra yang selalu membawa tongkat atau seseorang cacat kaki (tunagrahita & tunadaksa) atau lumpuh kaki biasa mengendarai kursi roda, iya kan? Tetapi bagaimana jika berhadapan dengan penyandang tunarungu yang mengenakan alat bantu dengar, suatu benda yang tak pernah anda lihat? Seyogyanya mungkin anda beranggapan bahwa anak atau orang mengenakan benda di belakang telinga mungkin tampak aliens atau makhluk aneh, ya kan?


      Sesungguhnya jika anda mau merenung sebentar dan sadarilah bahwa sesungguhnya alat bantu dengar atau lebih mudah disebut ABD itu sesuangguhnya tak beda dengan alat lain yang mirip yang biasa ada di masyarakat! Lho, tak percaya? Apakah anda tahu tidak alat canggih bernama Bluetooth? Apa itu? Coba tanyakan pada kaum espatriat atau eksekutif muda dan orang berduit kaya, mereka pasti tahu apakah benda itu? Bluetooth adalah alat kecil yang berfungsi sebagai pembantu menelepon orang tanpa kabel. Dengan Bluetooth ini, orang bisa mudah menelepon yang terhubungkan dengan handphone (hp) walau sedang sibuk mengendarai kendaraan atau berjalan2 santai di pertokoan besar bahkan bisa dilakukan ketika sedang memasak atau berlalu lalang di tengah menjalankan tugas di kantor. Intinya alat ini bisa membantu orang yang memiliki intensitas kinerja yang sangat tinggi dan padat jadwal seperti direktur, dokter, eksekutif, artis, dan sebagainya. Alat ini lumayan mahal harganya dan hanya sebagian orang yang mampu dan memerlukannya dengan alasan khusus.  Gambar Bluetooth bisa dilihat di bawah ini :

   










       Lalu apa hubungannya Bluetooth dengan ABD? Ya dengan melihat alat Bluetooth seperti di atas itu sesungguhnya tak beda kan dengan ABD yang berpenampilan hampir mirip dengan ini :



         Jadi lihat kan? Tak ada bedanya kan? Tetapi walau alat keduanya mirip sama bentuknya namun fungsinya beda. Alat bantu dengar bagi tunarungu merupakan suatu alat yang sangat penting peranannya bagi kehidupan penyandang tunarungu. Mengapa? Ya karena ABD bukan alat untuk bergaya seperti Bluetooth itu. Tetapi ABD lebih bersifat sebagai alat bantu dalam membantu memperbesarkan atau memaksimalkan daya pendengaran yang kurang atau masalah gangguan pendengaran yang diderita penyandang tunarungu. Untuk lebih jelasnya tipe gangguan pendengaran, silahkan baca di sini. Sedang untuk penjelasan tipe jenis ABD, bisa dilihat di sini. Oleh karena itulah ABD ini harus dikenakan sepanjang hidupnya. ABD ini tak bisa seperti Bluetooth yang bisa dilepaskan sesukanya hatinya atau sesuai kebutuhan. Tidak! ABD harus dipakai sepanjang hari kecuali sedang berolahraga air seperti berenang, menyelam atau polo air dan mandi serta tidur.


       Nah, sebagai salah satu penyandang tunarungu, saya memohon kepada anda, tolonglah jangan bersikap seolah aneh apabila melihat ABD yang kami kenakan. Asal tahu saja, ABD itu layaknya seperti orang yang mempunyai masalah penglihatan sehingga memerlukan kacamata untuk melihat obyek jauh lebih jelas atau membaca lebih baik. Namun perlu diingatkan bahwa ABD itu sendiri tidak bisa disamakan dengan kacamata yang bisa langsung me-normal-kan mata dalam sekejap! Artinya meskipun ABD memang dapat membantu memperbesarkan suara atau bunyi namun orang yang mengenakan ABD justru membutuhkan waktu beradaptasi mendengar dan mengenali suara yang prosesnya sangat panjaannggg!! Bahkan belum lagi penyandang tunarungu juga harus belajar bagaimana cara berbicara layaknya normal yang masih saja perlu waktu lama juga!

         Oleh karena itu, jika anda bisa memahami akan arti besar alat tersebut maka sebaiknya belajarlah bersikap yang pantas selayaknya kami hormati dan menghargai anda yang mau meluangkan waktu mengobrol mengenai alat yang kami kenakan dibandingkan memandang kami dengan cara yang aneh dan itu sangat menyakiti perasaan kami.
Dan, yang terpenting bagi orang tua, ajarilah anak anda untuk tidak membiasakan mengejek, meremehkan atau menertawakan bila anak anda menemui anak penyandang tunarungu berABD. Karena ingatlah anak-anak penyandang tunarungu pun memiliki hati dan pemikiran yang sama dengan anak normal, sehingga adalah tidak pantas jika anak mengatai-gatai seperti robots, aliens, makhluk aneh dan sebagainya.

     Juga sebaiknya hentikan mitos yang mana menjabarkan bahwa berdekatan dengan penyandang tunarungu itu bagai kuman atau penyakit menakutkan yang dapat menulari sehingga harus dihindari. Sikap ini salah! Karena tunarungu itu BUKAN PENYAKIT tetapi lebih pada masalah tidak berfungsinya indra pendengaran. Sama pada tunanetra yang kehilangan indra mata atau tunadaksa yang disebabkan kelainan tulang atau syaraf yang mengakibatkan kelumpuhan atau cacat kaki. Intinya tunarungu itu meskipun fisiknya kelihatan seperti orang normal kebanyakan namun bukan berarti layak dijauhi atau diabaikan kehadirannya tapi justru seharusnya disikapi dengan cara membantu dan mengajari memahami komunikasi yang bersahabat. Sebab tunarungu normalnya juga ingin belajar bersosialisasi (bergaul) dan belajar bermasyarakat yang baik dan kasih sayang, bukan diremehkan atau dipandang sebelah mata dengan cara menjijikan.

So remember, please stop staring at us so strangely and 
be behave being like as our friend! 

No comments:

Post a Comment