Coba
pertanyakan pada diri anda, pernahkah anda mengernyit heran atau memandang aneh
bilamana anda melihat atau menemui seseorang yang mengenakan suatu benda asing
yang tak biasa atau sangat jarang yang dilihat? Hal ini mungkin terjadi bila
anda berpapasan atau tak sengaja memperhatikan seorang yang anda belakangan
mengetahui dia penyandang tunarungu. Kutebak pastinya anda sudah terbiasa
melihat seorang buta atau tunanetra yang selalu membawa tongkat atau seseorang cacat
kaki (tunagrahita & tunadaksa) atau lumpuh kaki biasa mengendarai kursi
roda, iya kan? Tetapi bagaimana jika berhadapan dengan penyandang tunarungu
yang mengenakan alat bantu dengar, suatu benda yang tak pernah anda lihat?
Seyogyanya mungkin anda beranggapan bahwa anak atau orang mengenakan benda di
belakang telinga mungkin tampak aliens atau makhluk aneh, ya kan?
Sesungguhnya
jika anda mau merenung sebentar dan sadarilah bahwa sesungguhnya alat bantu
dengar atau lebih mudah disebut ABD itu sesuangguhnya tak beda dengan alat lain
yang mirip yang biasa ada di masyarakat! Lho, tak percaya? Apakah anda tahu
tidak alat canggih bernama Bluetooth? Apa itu? Coba tanyakan pada kaum
espatriat atau eksekutif muda dan orang berduit kaya, mereka pasti tahu apakah
benda itu? Bluetooth adalah alat kecil yang berfungsi sebagai pembantu
menelepon orang tanpa kabel. Dengan Bluetooth ini, orang bisa mudah menelepon
yang terhubungkan dengan handphone (hp) walau sedang sibuk mengendarai
kendaraan atau berjalan2 santai di pertokoan besar bahkan bisa dilakukan ketika
sedang memasak atau berlalu lalang di tengah menjalankan tugas di kantor. Intinya
alat ini bisa membantu orang yang memiliki intensitas kinerja yang sangat tinggi
dan padat jadwal seperti direktur, dokter, eksekutif, artis, dan sebagainya. Alat
ini lumayan mahal harganya dan hanya sebagian orang yang mampu dan
memerlukannya dengan alasan khusus. Gambar
Bluetooth bisa dilihat di bawah ini :
Lalu apa hubungannya Bluetooth
dengan ABD? Ya dengan melihat alat Bluetooth seperti di atas itu sesungguhnya
tak beda kan dengan ABD yang berpenampilan hampir mirip dengan ini :
Jadi
lihat kan? Tak ada bedanya kan? Tetapi walau alat keduanya mirip sama bentuknya
namun fungsinya beda. Alat bantu dengar bagi tunarungu merupakan suatu alat
yang sangat penting peranannya bagi kehidupan penyandang tunarungu. Mengapa? Ya
karena ABD bukan alat untuk bergaya seperti Bluetooth itu. Tetapi ABD lebih bersifat
sebagai alat bantu dalam membantu memperbesarkan atau memaksimalkan daya
pendengaran yang kurang atau masalah gangguan pendengaran yang diderita
penyandang tunarungu. Untuk lebih jelasnya tipe gangguan pendengaran, silahkan
baca di sini. Sedang untuk penjelasan tipe jenis ABD, bisa dilihat di sini. Oleh
karena itulah ABD ini harus dikenakan sepanjang hidupnya. ABD ini tak bisa
seperti Bluetooth yang bisa dilepaskan sesukanya hatinya atau sesuai kebutuhan.
Tidak! ABD harus dipakai sepanjang hari kecuali sedang berolahraga air seperti
berenang, menyelam atau polo air dan mandi serta tidur.
Nah, sebagai
salah satu penyandang tunarungu, saya memohon kepada anda, tolonglah jangan
bersikap seolah aneh apabila melihat ABD yang kami kenakan. Asal tahu saja, ABD
itu layaknya seperti orang yang mempunyai masalah penglihatan sehingga
memerlukan kacamata untuk melihat obyek jauh lebih jelas atau membaca lebih
baik. Namun perlu diingatkan bahwa ABD itu sendiri tidak bisa disamakan dengan kacamata
yang bisa langsung me-normal-kan mata dalam sekejap! Artinya meskipun ABD
memang dapat membantu memperbesarkan suara atau bunyi namun orang yang
mengenakan ABD justru membutuhkan waktu beradaptasi mendengar dan mengenali
suara yang prosesnya sangat panjaannggg!! Bahkan belum lagi penyandang
tunarungu juga harus belajar bagaimana cara berbicara layaknya normal yang
masih saja perlu waktu lama juga!
Oleh
karena itu, jika anda bisa memahami akan arti besar alat tersebut maka
sebaiknya belajarlah bersikap yang pantas selayaknya kami hormati dan
menghargai anda yang mau meluangkan waktu mengobrol mengenai alat yang kami
kenakan dibandingkan memandang kami dengan cara yang aneh dan itu sangat menyakiti
perasaan kami.
Dan, yang
terpenting bagi orang tua, ajarilah anak anda untuk tidak membiasakan mengejek,
meremehkan atau menertawakan bila anak anda menemui anak penyandang tunarungu
berABD. Karena ingatlah anak-anak penyandang tunarungu pun memiliki hati dan
pemikiran yang sama dengan anak normal, sehingga adalah tidak pantas jika anak mengatai-gatai
seperti robots, aliens, makhluk aneh dan sebagainya.
Juga sebaiknya
hentikan mitos yang mana menjabarkan bahwa berdekatan dengan penyandang
tunarungu itu bagai kuman atau penyakit menakutkan yang dapat menulari sehingga
harus dihindari. Sikap ini salah! Karena tunarungu itu BUKAN PENYAKIT tetapi
lebih pada masalah tidak berfungsinya indra pendengaran. Sama pada tunanetra
yang kehilangan indra mata atau tunadaksa yang disebabkan kelainan tulang atau
syaraf yang mengakibatkan kelumpuhan atau cacat kaki. Intinya tunarungu itu meskipun
fisiknya kelihatan seperti orang normal kebanyakan namun bukan berarti layak
dijauhi atau diabaikan kehadirannya tapi justru seharusnya disikapi dengan cara
membantu dan mengajari memahami komunikasi yang bersahabat. Sebab tunarungu normalnya
juga ingin belajar bersosialisasi (bergaul) dan belajar bermasyarakat yang baik
dan kasih sayang, bukan diremehkan atau dipandang sebelah mata dengan cara
menjijikan.
So remember, please
stop staring at us so strangely and
be behave being like as our friend!
No comments:
Post a Comment